Pemetaan Intensitas Gempa Bumi di Wilayah Sumatera Barat Menggunakan Model Epidemic Type Aftershock Sequence Spatio-Temporal
DOI:
https://doi.org/10.24036/ujsds/vol2-iss2/171Kata Kunci:
Fungsi Intensitas Bersyarat, Gempa Bumi, ETAS Spatio-TemporalAbstrak
Kejadian gempa bumi yang bersifat acak secara spasial dan temporal membuat hal ini masih terus diteliti dari sudut pandang seismologi dan stokastik. Proses titik merupakan contoh proses stokastik yang menjelaskan aktivitas seismik, salah satunya adalah model Epidemic Type Aftershock Sequence (ETAS). Kekurangan model ini adalah tidak memperhitungkan komponen lokasi. Oleh karena itu, komponen waktu, lokasi, dan magnitudo akan menjadi pertimbangan ketika membahas model ETAS dalam penelitian ini. Model spatio-temporal adalah nama yang diberikan untuk konsep ini. Oleh karena itu, pada penelitian ini akan dilakukan pemetaan intensitas gempa di wilayah Sumatera Barat dengan menggunakan model spatio-temporal ETAS yang dinyatakan dalam fungsi intensitas bersyarat dengan delapan parameter. Data yang digunakan adalah kejadian gempa bumi di wilayah Sumatera Barat dengan ambang batas magnitudo 4 SR dan kedalaman ≤ 70 km periode Januari 2000 hingga Januari 2024. Model parameter diestimasi menggunakan metode maksimum likelihood dan penyelesaiannya menggunakan algoritma Davidon Fletcher Powell. Hasilnya menunjukkan wilayah Sumatera Barat yang intensitas gempanya tinggi adalah wilayah pesisir yaitu Pasaman Barat, Padang, Kepulauan Mentawai dan Pesisir Selatan. Hal ini membuat wilayah tersebut rentan terhadap bencana seismik.
Unduhan
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2024 Hidayatul Fikra, Dina Fitria, Nonong Amalita, Tessy Octavia Mukhti
Artikel ini berlisensi Creative Commons Attribution 4.0 International License.